cerpen
Cerpen Pertemanan
BULAN PENUH KECEWA
Oleh Cha HfgRilya
April…..
Dalam
hidup ini aku tidak pernah berpikir semua hal yang bernama kemunafikan
atau hal yang membuat sakit hati. Hari ini tepat 1 tahun hari jadian
kami, aku bahagia memiliki dia, orang yang selalu setia dan sabar dengan
sikap ku yang super egois. Dan satu hal yang buat aku hari ini agak
tampak lesu , aku berencana buat putus tepat di hari jadian kami. Sesuai
rencana kami bertemu setelah aku pulang sekolah. Saat di gerbang
sekolah aku sudah disambut oleh senyum manisnya.
capek ya?” sapa Rian
“nggak kok kak, nggak kuliah hari ini?”berusaha untuk basa basi
“kuliah cuman tadi jam9 udah pulang”
“oke deh, pulang yuks , panes banget” aku mengibaskan tangan ku sambil menahan panas teriknya matahari.
Diperjalanan pulang aku masih tetap diam, dia Nampak kebingungan dengan tingkah laku yang aku lakukan.
“Lha, kamu gak enak badan ya? Kok diam aja dari tadi”
“ehmbt gak juga, oh ya aku ada yang ingin di omongin”
“ngomong aja”
“aku
tau kita akhir-akhir ini sering berantem , dan aku juga tau kakak
selalu mengalah dengan semua masalah kita, tapi aku merasa berdosa kalo
gak ngomongin ini ke kakak, kakak kenalkan sama Dion?”
“oh dia itu kan selalu kamu cerita”
“iya, dan sekaranga ku sama dia udah deket, dan kayaknya aku gak bisa ngelanjutin hubungan kita, maafin aku”
“Lha
hari ini seharusnya kita bahagia, kenapa harus ngeluarin kata-kata yang
bikin hancur berantakan, aku tau kamu becanda” lau menghentikan motor
ninja nya.
“gak kak ini beneran, maaf”
“udah nyampe Lha , aku pulang dulu, oh ya moga pilihan kamu itu tepat”
Satu
bulan ini aku benar-benar gak tau dengan kabar Rian, dia gak pernah
telpon ataupun sms aku duluan, kalopun aku sms atau telpon dia gak
pernah bales n ngangket, dan hubungan ku sama Dion sekarang resmi
jadian, dia lucu buat aku gak kaku kalo berhadapan bersama dia beda sama
Rian.dia juga senang bergaul sama sahabat aku, dan sahabat aku juga
menyukainya.
Kami
bersahabat lima orang, Sinta, Intan,Aira, dan Melinda. Kami selalu
kompak disekolah, kami udah bersahabatan mulai dari kecil dan sekarang
ini kami kelas 3 SMA . dalam 2 bulan ini hubungan aku sama Dion
baik-baik aja, bahkan bisa dibilang mengasyikkan. Dia nganterin aku,
suka ngumpul bareng sahabat aku, dan juga dia akrab sama keluarga aku,
itu yang aku suka, dan buat aku benar-benar ngelupain Rian.
Sebenarnya
awal perkenalan aku dengan Dion saat itu dia punya sepupu yang sekelas
dengan aku, karena aku juga termasuk siswi yang smart d SMA itu maka aku
suka koleksi buku paket, jadi dia minjem buku paket, karena ada tugas
dari kampusnya. Sejak itu kami mulai dekat tapi gak langsung jadian
karena aku lebih tertarik sama Rian yang kata-kata anak dia super pintar
di kampusnya, dan akhirnya aku jadian sama Rian bukan Dion.
September….
Hari
ini, sahabat aku ngajak ngmpul, aku juga gak tau kenapa dadakan sekali,
katanya ada yang mau di omongin, sore itu mereka nyampe dirumah aku.
“tumben banget ya dadakan banget, besok disekolahkan bisa cerita”
“ohya Lha, gimana hubungan kamu sama kak Dion?”Intan memulai pembicaraan.
“baik-baik aja, barusan juga baru telponan, kenapa?"
“aku dan temen-temen gak suka kamu sama dia, mending kamu putusin aja kak Dion” ujar Intan semangat.
“kenapa? Kok gitu? Emank ada salah apa?”
“Lha,
maafin aku yah, aku baru sekarang ngomong sama kamu , kak Dion dalam
seminggu terakhir ini sering ngajak aku ketemuan, dan katanya hari ini
akan putusin kamu demi aku, tapi aku bilang gak bisa, karena aku sayang
kamu Lha. Dia gak pernah suka sama kamu, dia Cuma mau main-mainin kamu
dan aku harus jujur sama kamu, kak Dion itu jahat Lha” Melinda sambil
memelukku.
“apa?”
entah apa yang aku pikirkan yang pasti aku ngerasa dadaku sesak dan
benar gak terasa air mata itu jatuh tanpa aku sadari ,
“udah
lah Lha, kenapa harus nangis harus yang sekarang kamu lakuin putusin
dia, kamu mencintai orang yang selama ini nggak pernah suka sama kamu”
Sinta berusaha untuk menegaskan.
Aku mengambil handphone ku dan menelpon kak Dion, dan terdengar suara disana yang membuat aku sebenarnya enggan untuk bicara.
“hallo, kenapa Lha?”
“makasih ya kak, sayangnya aku nggak niat lagi kita pacaran , dan jangan lagi ganggu hidup aku, kita putus”
Udah
2 hari ini aku gak pernah mau ketemu sama Dion, dia udah telpon
berkali-kali aku gag pernah angkat , aku tau mungkin dia merasa bersalah
dengan sikapnya yang begitu. Saat aku lagi tiduran dirumah , terdengar
suara ketukan pintu, dan aku keluar yang aku lihat sosok Dion yang
Nampak pucat.
“kenapa? Apalagi?aku lagi sibuk buat tugas”
“kakak pengen ngomong Lha, setelah kakak jelasin kita boleh berakhir”
“masuk” dengan wajah bête
“Lha, maafin kakak untuk itu, mungkin rasa suka kakak terhadap Melinda salah”
“gak kok kak, itu udah hak kakak buat sama dia”
“jujur
awal kita pacaran kakak nggak pernah suka sama Lala, tapi saat saat
kakak kehilangan Lala , kakak merasa menyia-nyiakan orang yang
benar-benar sayang sama kakak, kakak butuh Lala, percaya ato gak, kakak
pengen kita kayak dulu”
“maaf
kak, kayaknya aku nggak bisa, lebih baik kita akhiri saja, aku udah
ikhlasin semua, jadi sekarang aku ingin kakak jalanin hidup kakak dan
juga aku sebaliknya”
“ makasih, tapi kakak masih berharap kita bisa seperti dulu, dan kakak benar2 ingin menebus dosa kakak”
“gak ada yang salah”
Sejak
saat itu dalam pikiran ku benar-benar ingin melupakan semua hal
terindah itu, karena saat setiap kali mengingat Dion yang ada rasa sakit
karena dia berusaha mencintai ku hanya untuk buat aku tersenyum. Dalam
kesendirian ku yang ada bayangan Rian sering muncul , dia yang
benar-benar mencintai ku malah aku sia-siakan. Mungkin ini juga karma
buatku.
Dan
aku akan menjadikan ini pelajaran, bahwa tidak selalu orang yang kita
cintai itu baik untuk kita, maka itu aku tidak akan pernah menyianyikan
orang mencintaiku hanya untuk orang yang aku cintai.
THE END
No comments: