artikel
Tahukah kamu
alasan kenapa lalat susah
ditangkap
Pernah
merasa penasaran mengapa lalat sulit dipukul atau ditangkap?
Seorang ilmuwan bernama Dickinson mengaku telah memiliki
jawaban atas pertanyaan tersebut. Ia mengatakan bahwa sekarang ia telah
memiliki jawabannya. Dickinson
yang juga melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem, mengungkapkan
bahwa ia telah menemukan rahasia tersebut setelah melakukan beberapa
pengintaian dengan cara merekam manuver atau gerakan sejumlah lalat yang hendak
dipukul dengan menggunakan kamera digital canggih yang dapat merekam benda
kecil dan mikroskopis dengan kecepatan dan resolusi tinggiDickinson yang juga
melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem, mengungkapkan bahwa ia
telah menemukan rahasia tersebut setelah melakukan beberapa pengintaian dengan
cara merekam manuver atau gerakan sejumlah lalat yang hendak dipukul dengan menggunakan
kamera digital canggih yang dapat merekam benda kecil dan mikroskopis dengan
kecepatan dan resolusi tinggi.
Penelitian yang mereka hasilkan menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman dengan cepat berdasarkan lokasi ancaman. Otaknya akan langsung segera mengkalkulasi dengan cepat seberapa jauh ancaman terhadap dirinya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan terbang. Setelah ia memprediksi arah ancaman, kemudian kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan.
Penelitian yang mereka hasilkan menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman dengan cepat berdasarkan lokasi ancaman. Otaknya akan langsung segera mengkalkulasi dengan cepat seberapa jauh ancaman terhadap dirinya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan terbang. Setelah ia memprediksi arah ancaman, kemudian kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan.
Semua persiapannya untuk segera
meloloskan diri dapat dilakukan serangga ini dengan sangat cepat, yaitu hanya
membutuhkan waktu 100 milidetik (1/100 dari 1 detik) setelah ia mendeteksi
adanya ancaman bahaya.
Penelitian yang mereka hasilkan menemukan bahwa lalat
dapat mengenali ancaman dengan cepat berdasarkan lokasi ancaman. Otaknya akan
langsung segera mengkalkulasi dengan cepat seberapa jauh ancaman terhadap
dirinya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan terbang. Setelah ia
memprediksi arah ancaman, kemudian kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang
berlawanan. Semua persiapannya untuk segera meloloskan diri dapat
dilakukan serangga ini dengan sangat cepat, yaitu hanya membutuhkan waktu 100
milidetik (1/100 dari 1 detik) setelah ia mendeteksi adanya ancaman bahaya.
“Hal tersebut sangatlah luar biasa
karena membuktikan begitu cepatnya otak lalat untuk dapat memproses informasi
sensorik yang kemudian menjadi respons gerakan yang hampir menyerupai gerakan
refleks,” ujar Dickinson.
Bahkan, lalat mampu mengatur postur tubuhnya sesuai besar ancaman. Hal ini menjelaskan bahwa lalat telah mengintegrasikan dengan sangat baik antara informasi visual yang diterima dari mata dan informasi metasensorik di kakinya.
Bahkan, lalat mampu mengatur postur tubuhnya sesuai besar ancaman. Hal ini menjelaskan bahwa lalat telah mengintegrasikan dengan sangat baik antara informasi visual yang diterima dari mata dan informasi metasensorik di kakinya.
Temuan ini memberikan petunjuk lebih
dalam mengenai sistem saraf lalat dan membuktikan bahwa di otak seekor lalat
terdapat suatu sistem pemetaan posisi ancaman yang sangat kompleks dan
berlangsung sangat cepat.
“Ini adalah sebuah bentuk transformasi rangsangan yang kemudian menjadi gerakan yang kompleks dan penelitian kami selanjutnya adalah berusaha untuk mencari bagian otak yang mengaturnya,” ujarnya.
“Ini adalah sebuah bentuk transformasi rangsangan yang kemudian menjadi gerakan yang kompleks dan penelitian kami selanjutnya adalah berusaha untuk mencari bagian otak yang mengaturnya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitiannya
tersebut, Dickinson juga memberikan tips ampuh untuk memukul K.O hewan
ini.
Ia menyarankan bahwa saat yang
paling efektif untuk memukul lalat adalah bukan pada saat posisinya siap
terbang. Hal tersebut dikarenakan waktu yang dibutuhkan oleh gerakan tangan
sewaktu terangkat hingga saat gerakan memukul tentunya memerlukan waktu yang
relatif lama dan lebih dari 100 milidetik dan biasanya sungguh sulit bagi
manusia untuk dapat melakukan pukulan yang akurat dengan waktu 1/100 detik.
No comments: